Istighasah, Maulid Rasul, dan Santunan Anak Yatim Yayasan Berkarya Jombang

On February 20, 2021
Bantu adik2 yatim dengan LIKE dan SHARE Artikel ini

Assalamualaikum Wr. Wb.

عَنْ سَهْلِ بَْنِ سَعْدٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئاً

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.[HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659]

Alhamdulillahi Rabbil Alamin telah terlaksana dengan khusuk dan khikmad istighasah, maulid Rasul, dan santunan pada taggal 28 Januari 2021. Bergantinya tahun menjadi tahun yang baru, membuka lembaran baru dan mengisinya dengan segala perbuatan baik yang diharapkan bisa menjadi ladang amal kebaikan.

Alhamdulillah pengurus yayasan berkarya cabang Jombang bisa bertemu kembali dengan adik-adik yatim binaan dalam keadaan sehat wal afiat. Membahagiakan mereka, berbagi senyum, canda, dan tawa kembali bersama mereka, tanpa lupa memanjatkan doa untuk kebaikan bersama.

Dikutip dari NU online “Kata “istighotsah” استغاثة berasal dari “al-ghouts”الغوث yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” استفعل atau “istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata ghufron غفران yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi istighfar استغفار yang berarti memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” طلب الغوث atau meminta pertolongan. Para ulama membedakan antara istghotsah dengan “istianah” استعانة, meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti’anah juga pola istif’al dari kata “al-aun” العون yang berarti “thalabul aun” طلب العون yang juga berarti meminta pertolongan.”

Ahli Tafsir Al-Qur’an Prof Quraish Shihab mengungkapkan bahwa Maulid Nabi dirayakan dengan cara meriah baru dilaksanakan pada zaman Dinasti Abbasiyah, khususnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah. Menurutnya, inti dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepada setiap generasi. Kenal adalah pintu untuk mencintai. Sehingga dengan mengenal Nabi Muhammad SAW, maka umat Muslim bisa mencintainya.
Terima kasih para pengurus yayasan Berkarya baik pusat maupun cabang, terima kasih para donatur. Semoga Allah memberikan rezeki yang halal nan barakah kepada kita semua. Aamiin.

IMG-20210220-WA0009

IMG-20210220-WA0010

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


seven − = 1